LAPORAN AKHIR ESTER METIL SALISILAT
VII. Data
Pengamatan
NO. |
PERLAKUAN |
TUJUAN |
PENGAMATA
N |
1. |
Dimasukkan
2,5 gram asam salisilat kedalam labu erlenmeyer, lalu dimasukkan magnet stir
kedalam labu. Lalu, ditambahkan methanol kering sebanyak 25 ml dan diaduk.
Sambil dilakukan pengadukan ditambahkan 2 ml asam sulfat pekat setetes demi
setetes. |
Penambahan
asam salisilat + methanol kering untuk mengamati proses awal reaksi
esterifikasi menghasilkan metil salisilat. Penambahan asam sulfat pekat
sebagai katalis untuk mempercepat terjadinya reaksi sintesis. |
Mula-mula
larutan berwarna putih susu, setelah dilakukan pengadukan berubah menjadi
warna bening. |
2. |
Kemudian,
dipasang refluks dan dilakukan pemanasan selama 1,5 jam. Selama pemanasan
pengadukan terus dilakukan. Setelah pemanasan selama 1,5 jam dihentikan
pemanasan dan dilakukan pendinginan menggunakan water bath pada suhu kamar |
Pemanasan
dilakukan untuk mempercepat reaksi, pengadukan dilakukan untuk mempercepat
gerakan molekul dalam larutan sehingga reaksi dapat berlangsung cepat. |
Larutan
sedikit keruh |
3. |
Lalu,
ditambahkan air dingin kedalam labu berisi campuran larutan tersebut |
Penambahan
air berfungsi untuk mengisolasi produk dari sisa kotoran |
Terdapat
dua lapisan: 1.Diatas
lapisan air berwarna putih 2. Dibawah
lapisan minyak berwarna sedikit putih kekuningan |
4. |
Dimasukkan
larutan kedalam corong pisah. Dikeluarkan lapisan bawah (minyak) dan
ditampung menggunakan gelas kimia bersih |
Corong
pisah digunakan untuk memisahkan lapisan bawah dan lapisan atas yang
terbentuk |
Lapisan
bawah (minyak) keluar dan tersisa lapisan atas (air) pada corong
pisah |
5. |
Kemudian,
lapisan air dipulihkan dengan cara di ekstraksi sebanyak tiga kali
berturut-turut dengan 10 ml etil asertat. Kemudian, lapisan organik
dikumpulkan dan dicuci dengan natrium hidroksida |
Ditambahkan
natrium hidroksida untuk menghilangkan sisa asam salisilat |
Terbentuk
dua lapisan: 1. Diatas
lapisan organik berwarna sedikit putih kekuningan 2. Dibawah
lapisan air berwarna putih keruh Setelah
ditambahkan natrium hidroksida terbentuk dua lapisan: 1.Diatas
lapisan air (putih keruh) 2.Dibawah
lapisan organik (sedikit keruh) |
6. |
Lapisan
organik dicuci dengan air garam |
Penambahan
air garam untuk menghilangkan sisa garam yang tersisa pada larutan |
Terdapat
dua lapisan: 1. Diatas
berwarna bening 2.Dibawah
lapisan organic (lapisan etil asetat) berwarna sedikit putih keruh |
7. |
Larutan
etil asetat ditambahkan magnesium sulfat anhidrat |
Untuk
mengeringkan dan menghilangkan sisa-sisa air |
Dihasilkan
larutan berwarna putih susu |
8. |
Larutan
tersebut ditambahkan air |
Untuk
menghasilkan asam salisilat yang tidak bereaksi yang dapat diperoleh kembali
dengan penyaringan akhir |
Dihasilkan
larutan berwarna putih susu. Kemudian,
pada penyaringan pertama didapatkan minyak gandapura sebanyak 1,8 gram. |
VIII.
Pembahasan
Pada percobaan kali ini, dilakukan
pembuatan senyawa organik ester metil salisilat atau yang dikenal dengan nama
wintergreen oil (minyak gandapura) . Adapun materials atau reagen utama yang
digunakan dalam pembuatan senyawa organik ini yaitu asam salisilat dan metanol.
Dimana, reaksi yang terjadi pada pembuatan ester metil salisilat (minyak
gandapura) ini yaitu reaksi esterifikasi dimana pada reaksi ini akan
menghasilkan minyak gandapura sebagai produk utama dan air sebagai produk
samping.
Adapun
langkah pertama yang kami lakukan yaitu , kami memasukkan 2.5 gram asam
salisilat kedalam labu erlenmeyer ,lalu ditambahkan magnet stir kedalamnya.
Kemudian, dilanjutkan dengan penambahan methanol kering sebanyak 25
ml dan diaduk. Dimana, tujuan atau fungsi ditambahkannya asam salisilat dan
methanol ini untuk mengamati proses awal reaksi esterifikasi menghasilkan metil
salisilat. Pada proses ini pengadukan terus dilakukan, kemudian barulah
ditambahkan 2 ml asam sulfat pekat kedalam campuran. Penambahan asam sulfat
pekat ini digunakan sebagai katalis yang dapat mempercepat terjadinya reaksi
sintesis metil salisilat ini. Adapun hasil pengamatannya mula-mula larutan
berwarna putih susu, setelah dilakukan pengadukan berubah menjadi warna bening.
Kemudian,
campuran tersebut direfluks selama 1,5 jam. Selama proses pemanasan
berlangsung, pengadukan juga tetap terus dilakukan. Dimana fungsi dilakukannya
pemanasan ini bertujuan untuk mempercepat reaksi, sedangkan tujuan pengadukan
disini untuk mempercepat gerakan molekul dalam larutan sehingga reaksi dapat
berlangsung cepat. Setelah pemanasan, larutan berwarna agak bening. Lalu,
dilakukan pendinginan pada labu tersebut menggunakan water bath pada suhu
kamar. Dimana tujuan dilakukannya pendinginan ini yaitu untuk mendinginkan
larutan yang ada di dalam labu. Adapun hasil pengamatannya yaitu larutan
berubah menjadi warna sedikit kuning bening.
Setelah
larutan didinginkan, ditambahkan air dingin kedalam campuran tersebut. Dimana
fungsi penambahan air dingin ini yaitu untuk mengisolasi produk dari sisa-sisa
kotoran. Penambahan air ini harus dilakukan dalam keadaan dingin.Sebab, apabila
air ditambahkan larutan dalam keadaan panas, maka larutan akan terhidrolisis
kembali menjadi asam salisilat dan methanol. Setelah ditambahkan air tersebut
terbentuk dua lapisan, yaitu lapisan atas atau lapisan air berwarna putih
sedangkan lapisan bawah yaitu minyak berwarna sedikit kekuningan. Kemudian
larutan tersebut dimasukan kedalam corong pisah untuk memisahkan kedua lapisan
tersebut.
Lapisan
air yang didapatkan dilakukan estraksi sebanyak tiga kali berturut-turut dengan
menggunakan pelarut etil asetat sebanyak 10 ml. Hasilnya, didapatkan dua
lapisan lagi yaitu lapisan organic berada diatas berwarna sedikit kekuningan
sedangkan lapisan air dibawah berwarna putih keruh. Kemudian, lapisan organik
yang dihasilkan dicuci menggunakan natirum hidroksida. Dimana, fungsi
penambahan natrium hidroksida ini yaitu untuk menghilangkan sisa-sisa asam
salisilat yang ada pada larutan tersebut. Didapatkan lah dua lapisan lagi yaitu
lapisan atas berwarna bening dan lapisan bawah yaitu lapisan organic berwarna
sedikit putih keruh.
Larutan
organik ini kemudian ditambahkan magnesium anhidrat sulfat dimana bertujuan
untuk mengeringkan dan menghilangkan sisa-sisa air. Dihasilkanlah larutan
berwarna putih susu. Kemudian, larutan ini ditambahkan air yang bertujuan untuk
menghasilkan asam salisilat yang tidak bereaksi yang dapat diperoleh kembali
dengan penyaringan akhir. Dihasilkan larutan berwarna putih susu. Kemudian pada
penyaringan pertama tadi didapatkan minyak gandapura sebanyak 1,8 gram.
Pertanyaan :
1. Pada saat pencucian menggunakan natrium hidroksida gunanya untuk menghilangkan sisa asam, bagaimana seandainya jika digunakan zat lain untuk menghilangkan sisa tersebut ?
2. Apakah ekstraksi yang menggunakan etil asetat sebagai pelarut, dapatkah di gantikan dengan pelarut lain ?
3. Mengapa penambahan air harus di lakukan pada saat keadaan dingin tidak dlm keadaan panas ?
X. Kesimpulan
Dari
percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan :
1. Metil
salisilat/minyak gandapura dapat diperoleh dari sintesis asam salisilat dengan
methanol dengan bantuan H2SO4 pekat berdasarkan
prinsip reaksi esterifikasi.
2. Reaksi
esterifikasi merupakan reaksi yang mereaksikan sebuah derivate asam karboksilat
dengan alkohol pada suasana asam dengan katalis asam yang pada suhu tinggi akan
menghasilkan ester dan air.
3. Adapun
sifat fisika minyak gandapura ini berbentuk seperti minyak, berbau, titik
didihnya 222oC dan titik bekunya -9oC. Adapun sifat
kimianya yaitu larut dalam alkohol 70%, dapat larut dalam ester dan mengalami
reaksi esterifkasi.
4. Reaksi
yang terjadi dalam pembuatan ester metil salisilat/minyak gandapura ini yaitu
reaksi esterifikasi.
X. DAFTAR PUSTAKA
Voierfflich,ani.2013.laporan lengkap sintesis metil
salisilat.
Hernani.2004.gandapura:pengolahan,fitokimia,minyak Atsiri,dan
daya herbisida.vol 15,no.2.
Fessenden.1981.kimia organik edisi ketiga jilid
2.jakarta:Erlangga
Tim kimia organik.2020. Penuntuun Praktikum Kimia Organik II. Jambi:
Universitas Jambi.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh saya adinda putri dengan Nim A1C118008 akan menjawab permasalahan no 3 fungsi penambahan air dalam keadaan dingin ini agar mengkonstankan suhu didalam larutan sehingga endapan mudah terbentuk
BalasHapusTerimakasih
Assalamualaikum wr wb. Baiklah, saya Wiwit Rama Riska NIM A1C118022 akan mencoba menjawab permasalahan nomor 1 yaitu bisa, dengan menggunakan NaHCO3. Karena dengan penambahan NaHCO3 dapat menghilangkan sisa asam dan dapat membuat larutan menjadi netral. Terima kasih
BalasHapusBaiklah saya Mashita A1C118083 akan mencoba menjawab permasalahan no 2. Iya ekstraksi dapat digunakan dengan pelarut lain. Terimakasih.
BalasHapus