JURNAL PERCOBAAN 11 " UJI KARBOHIDRAT"
PERCOBAAN 11
"Uji
Karbohidrat"
DISUSUN OLEH :
SUSILAWATI (A1C118091)
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL
, M.Si
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
PERCOBAAN 11
I. JUDUL : Uji
Karbohidrat
II. Tujuan :
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini:
1. Dapat mengetahui karbohidrat yang lazim dan sifat
fisisnya
2. Dapat mengetahui dan mempelajari perbedaan sifat
fisis dan kimia dari monosakarida, disakarida dan polisakarida
3. Dapat mengetahui reaksi karbohidrat dengan kimiawi
dasar dari gugus fungsi
4. Dapat mempelajari dan mengetahui beberapa reaksi
karbohidrat yang penting dalam metabolism.
III. Landasan Teori
Karbohidrat merupakan salah satu senyawa organik biomakromolekul alam
yang banyak ditemukan dalam makhluk hidup terutama tanaman. Pada
tanaman yang berklorofil,karbohidrat dibentuk melalui reaksi
antara karbondioksida dan molekul air dengan bantuan sinar matahari, disebut
fotosientesis (Almatsier,2010).
nCO2+
nH2O
(CH2O)n + nO2
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi
utama bagi umat manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Karbohidrat yang
dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa. Di samping itu dihasilkan
oksigen (O2) yang lepas di udara (Almatsier, 2010).
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia, hewan dan
tumbuhan di samping lemak dan protein. Senyawa ini dalam jaringan merupakan
cadangan makanan atau energi yang disimpan dalam sel. Karbohidrat yang
dihasilkan oleh tumbuhan merupakan cadangan makanan yang disimpan dalam akar,
batang, dan biji sebagai pati (amilum). Karbohidrat dalam tubuh manusia dan
hewan dibentuk dari beberapa asam amino, gliserol lemak, dan sebagian besar
diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (Sirajuddin dan
Najamuddin, 2011).
Karbohidrat
berasal dari pengertian atom karbon yang terhidrasi dengan rumus (CH2O)n.
Tetapi pengertian ini sebenarnya sudah tidak tepat lagi karena banyak senyawa
karbohidrat yang tidak mengandung atom hidrogen dan oksigen dengan perbandingan
2:1, misalnya gula deoksiribosa yang mempunyai rumus C5H10O4. Disamping
itu banyak pula karbohidrat yang mengandung atom lain seperti nitrogen, sulfur
dan lain-lain yang menunjukkan tidak sesuainya dengan rumus karbohidrat
tersebut. Walaupun demikian, nama karbohidrat ini sampai sekarang masih terus
dipergunakan (Girindra, 1990).
IV. Alat
dan Bahan
4.1 Alat
- Tabung
reaksi -Termometer
- Pipet
tetes
- Pipet
volume
- Bulb
(filler)
- Kompor
listrik/spiritus
- Pengaduk
Kaca
- Mortar
- Stopwatch
- Gelas
Kimia 100 dan 200 ml
4.2 Bahan
- Glukosa
- Sukrosa
-
Selulosa (Pati)
-
Asam sulfat pekat (H2SO4)
-
Asam Klorida (HCl)
-
Natrium Hidroksida (NaOH)
-
Peraksi Molisch
-
Larutan Iod
-
Pereaksi Tollens
-
Pereaksi Fehling A dan B
-
Pereaksi Basa Kuat
-
Pereaksi Iod
-
Aquades
V. Prosedur
Kerja
5.1 Uji Molisch
1. Disiapkan tabung
reaksi bersih, masing-masing diisi dengan 5 ml larutan gula (glukosa, sukrosa, pati
atau selulosa dalam air).
2. Ditambahkan 1 tetes
pereaksi molisch (alfa naftol dalam alkohol), kocok perlahan.
3. Dimiringkan tabung dan
ditambahkan 5 ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung.
4. Diperhatikan warna
yang terbentuk pada batas pertemuan dari dua lapisan cairan dalam tabung berupa
cincin merah/violet. Bila campuran dikocok dan diencerkan dengan 5 ml air
terbentuk warna ungu tua.
5.2 Reaksi Glukosa
5.2.1 Dengan pereaksi Fehling
1. Disiapkan
tabung reaksi bersih, dimasukkan 2 ml larutan fehling A dan 2ml larutan fehling
B dilanjutkan dengan menambahkan beberapa tetes larutan glukosa.
2. Dikocok
perlahan, lalu masukkan tabung reaksi kedalam penangas air mendidih.
3. Diamati
dan dicatat perubahan yang terjadi, lalu tuliskan reaksinya
5.2.2 Dengan pereaksi Benedict
1. Disiapkan
tabung reaksi bersih, dimasukkan 2 ml pereaski benedict, lalu ditambahkan
beberapa tetes glukosa.
2. Diaduk
perlahan, lalu dimasukkan kedalam penangas air mendidih.
3. Diamati
dan dicatat perubahan yang terjadi, lalu tuliskan reaksinya.
5.2.3 Dengan pereaksi Tollens
1. Disiapkan
tabung reaksi bersih, dimasukkan 2 ml pereaski tollens, lalu ditambahkan
beberapa tetes glukosa.
2. Diaduk
perlahan, lalu dimasukkan kedalam penangas air mendidih sampai terbentuk cermin
perak pada tabung reaksi.
3. Diamati
dan dicatat perubahan yang terjadi, lalu tuliskan reaksi pembentukan cermin
perak
5.2.4 Uji Iod
1. Dimasukkan
sampel glukosa, sukrosa, selulosa (pati) sebanyak 5 ml kedalam tabung reaksi.
2. Ditambahkan
5 tetes larutan iod
3. Diamati
perubahan warna yang terjadi.
5.2.5 Dengan basa kuat
1. Disiapkan
tabung reaksi bersih, dimasukkan 2 ml larutan glukosa 10% dan 0,5 ml NaOH 25%.
2. Diaduk
perlahan dan dipanaskan dalam air mendidih selama 5 menit.
3. Diperhatikan
rupa dan bau zat yang terbentuk dan hasil reaksinya.
5.2.6 Reaksi Sukrosa
1. Dilarutkan
1,5 gram sukrosa dalam 200 ml air. Dilakukan percobaan B (1,2,3 dam 4)
menggunakan sukrosa sebagai pengganti glukosa.
5.2.7 Reaksi Laktosa
1. Dilarutkan
1,5 gram sukrosa dalam 200 ml air. Dilakukan percobaan B (1,2,3 dam 4)
menggunakan sukrosa sebagai pengganti glukosa.
5.3 Reaksi Pati
1. Digerus
sebanyak 0,5 gram pati menggunakan mortar kecil dengan sedikit air hingga
terbentuk pasta.
2. Dipindahkan
pasta kedalam gelas piala, tambahkan air dan lakukan dekantasi sebanyak 3 kali
dengan air sampai cairan diatas endapan menjadi bening.
3. Dipindahkan
pati yang telah dicuci kedalam gelas piala berisi 100 ml air mendidih sambil
dikocok perlahan.
4. Dilakuan
percobaan menggunakan pereaksi fehling, basa kuat dan pereaksi iod dengan
menggunakan 2 ml larutan suspense zat pati setiap percobaan.
5. Diamati
seksama dan catat perubahan yang terjadi pada setiap pereaksi yang digunakan.
5.4 Reaksi Pati yang dihidrolisis
1. Dimasukkan
10 ml larutan pati pada sisa percobaan diatas dalam tabung reaksi, lalu
tambahkan 1 ml HCl pekat dan panaskan perlahan dengan api kecil.
2. Bila
suhu mencapai 80oC, diteteskan sedikit cairan tersebut pada larutan
iodium dalam sebuah lempeng penguji warna.
3. Dilanjutkan
pemanasan sampai larutan mendidih sambil setiap menit dilakukan uji warna.
Dilakukan 5/6 kali atau sampai tidak terjadi lagi perubahan warna larutan.
4. Diamati
dan mencatat setiap perubahan warna serta menetralkan larutan zat pati yang
telah dihidrolisis tadi dengan larutan NaOH 10%, lalu uji menggunakan pereaksi
fehling.
Permasalahan :
1. Pada Uji
Molisch prosedur ke 4 mengapa bisa terbentuk warna ungu tua ..?
2. Pada percobaan
ini apa yang menjadi prinsip kerja nya.?
3. Pada Uji
Iod apakah sampel glukosa,selulosa bisa digantikan dengan yang lain.?
Saya Nely Frisca (A1C118036) akan menjawab permasalahan nomor 1. Pada uji Molish terbentuk senyawa berwarna ungu dikarenakan terjadinya reaksi pada sampel dengan pereaksi Molish dan asam sulfat pekat. Hal ini dikarenakan pereaksi Molisch yang terdiri atas alfa-naptol dalam alkohol akan bereaksi dengan furfural membentuk senyawa kompleks berwarna ungu.
BalasHapusBaiklah saya Vika Seputri (A1C118086) akan mencoba menjawab permasalahan no. 3 selai glukosa dan selulosa bisa digantikan dengan Pati dan glikogen yang mana pada penambahan Iodium pada Suspensi Pati (Amilum) akan menghasilkan senyawa kompleks yang berwarna Biru sedangkan pada penambahan Iodium pada Suspensi Glikogen akan menghasilkan senyawa kompleks yang berwarna merah Kecokelatan. Terimakasih 🙏🏻
BalasHapusbaiklah saya akn mencoba menjawab permasalhan no 2dimana prinsip kerja pada praktikum ini yaitu pembuatan uji molisch reaksi glukosa reaksi pati dan reaksi pati hidrolisis.dimana nantinya akan mendapatkan hasil yang lebih baik
BalasHapus